Kiat Hamil Bagi Pasangan Jarak Jauh

Ketahui masa subur Proses pembuahan mesti dilakukan pada saat yang tepat, yakni masa dimana sel telur akan berovulasi dan siap dibuahi spermatozoa. “Untuk mengetahui masa subur, maka calon ibu mesti tahu siklus haid–mulai dari hari pertama menstruasi menuju menstruasi hari pertama pada bulan berikutnya. Siklus haid normal itu antara 21-35 hari dan idealnya berlangsung selama 28-30 hari. Dan perkiraan masa subur (ovulasi) adalah 14 hari sebelum haid berikutnya dengan plus minus 2 hari,” ujar Dokter Sofani Munzila yang berpraktik di RS Mitra Keluarga Depok.



Konsultasi ke dokter “Pasangan istri-suami dapat berkonsultasi dengan dokter bila dalam kurun waktu 12 bulan belum terjadi kehamilan dengan perhitungan masa subur,” jelas Dr. Sofani. Dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang bagi pasangan istri-suami. Calon ibu perlu mendapatkan pemeriksaan organ dalam untuk menilai kesehatan organ kandungan, mulai dari vagina, serviks, rahim, indung telur. Hasil pemeriksaan bisa menunjukkan apakah ada kelainan bentuk organ, infeksi atau radang, atau gangguan lainnya; dan sebagainya. Selain itu, dilakukan juga pemeriksaan ultrasonografi (USG) untuk melihat rahim, indung telur, cadangan sel telur (sel telur semakin berkurang pada perempuan di atas 40 tahun). Juga dicek apakah ada miom, atau sel abnormal lainnya. Calon Ayah juga dapat melakukan skrining sperma, seperti jumlah sperma, bentuk sperma normal atau tidak,apakah sperma memiliki kualitas baik untuk berenang menuju tuba falopi, dan sebagainya.

Perhatikan asupan Centers for Disease Control and Prevention merekomendasikan calon ibu untuk mengonsumsi multivitamin guna mengurangi terjadinya pelbagai risiko selama proses kehamilan dan mencegah bayi lahir cacat. CDC menganjurkan calon ibu mengonsumsi asam folat setidaknya 800 mg per hari. “Sebaiknya konsumsi asam folat selama 3 bulan sebelum konsepsi dan selama kehamilan guna mengurangi risiko cacat otak, kelainan tulang belakang, termasuk spina bifida (sumbing tulang belakang), atau Sindroma Down. Selain itu, asup pula vitamin penunjang lainnya, seperti vitamin A, C, E, dan sebagainya,” papar Dr. Sofani.

Hindari merokok Kesempatan hamil semakin berkurang bila salah satu pasangan merokok. Selain itu, merokok juga menganggu pada proses terjadinya kehamilan pada mereka yang menjalankan terapi fertilitas. Bahkan, keguguran kerap terjadi pada perempuan perokok. “Zat-zat dalam rokok, seperti nikotin dan tar mengandung radikal bebas yang dapat menganggu kualitas sel telur dan sperma,” jelas Dr. Sofani. 

Berolahraga. Rutin berolahraga menjadi kegiatan yang disarankan bagi pasangan yang ingin memiliki momongan. “Olahraga ini memerlancar peredaran darah dan hormon. Otomatis, fungsi seksual membaik dan fisik tak mudah sakit,” ujarnya. Rileks American Pregnancy Association mencatat bahwa perempuan yang emosionalnya sehat lebih berpotensi untuk hamil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hai bro, silahkan memberi komentar untuk artikel di atas. Tapi mohon maaf No SARA dan No SPAM. Saya tunggu komentarmu di artikel-artikel berikutnya. Terima Kasih :)